Tips Sederhana Menulis Esai Beasiswa
Oleh: Budi waluyo
Dalam formulir aplikasi beasiswa, baik exchange program maupun degree program, selalu ada beberapa pertanyaan esai yang harus diisi pelamar.
Saya sudah banyak sekali membantu mengoreksi esai beasiswa teman-teman di Indonesia. Salah satu yang saya pahami dari pengalaman ini adalah tidak sedikit yang masih “bingung” atau “tidak tahu” bagaimana harus (memulai) menjelaskan jawaban untuk pertanyaan esai yang ada di formulir aplikasi. Alhasil, esai atau jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan yang diminta oleh pihak beasiswa. Jawabannya tidak fokus atau melebar kemana-mana. Pembaca pun bingung menemukan poin yang dibicarakan, padahal pertanyaannya jelas sekali.
Nah, tips sederhana pertama dari saya: Jawab dahulu apa yang ditanyakan.
Jadi, pertama, lihat apa pertanyaannya atau instruksinya. Lalu, jawab dahulu apa yang ditanyakan. Atau kalau sebuah instruksi atau perintah, berikan dahulu apa yang diperintahkan itu.
Contoh:
Within your proposed field of study, what do you want to study? Please describe in detail your specific areas of interest within your field of study.
Dari pertanyaan ini, diawal, jawab dahulu pertanyaannya: I want to study …..
Kemudian, ikuti instruksi selanjutnya setelah pertanyaan, yaitu jelaskan area atau topik yang menjadi minatmu dalam program studi yang mau diambil ini. Singkatnya, berikan penjelasan secara rinci kenapa ingin mengambil studi tentang itu.
Misal, I want to study psychology ( at the university of …). I did my undergraduate in psychology and have spent the last two years working in …. specifically related to psychology. I have been involved in a number of projects focusing on …. (sebutkan isu spesifik dalam psychology yang menjadi minatnya) dan I have written two academic articles on ….. all of these experiences have provided me a basic foundation to pursue further knowledge in advanced psychology courses.
Ingat, setiap kali kita mengatakan sesuatu harus dibarengi dengan apa rationale atau alasan yang melatarbelakangi hal itu sehingga pembaca paham: oh, dia mau mengambil ini karena ini.. atau dia melakukan ini karena itu. Begitu saja. Sederhana, bukan?
So, tidak perlu pusing lagi ya: jawab dahulu apa yang ditanyakan.
Semangat ya..!! Let’s break the limits..!!